Terduga Teroris Mojokerto Pemimpin Penting JI
Kepala
Polres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budi Herdhi Susianto menyatakan
hal itu di Mojokerto, Senin (21/12). Informasi yang didapat, para
terduga teroris itu membuat bom untuk menyerang rumah ibadah dan
institusi pemerintah.
Sebagaimana diberitakan, dalam operasi
selama Jumat hingga Minggu (18-20/12), Detasemen Khusus 88 Antiteror dan
Satuan Tugas Khusus Antiteror Polri menangkap delapan orang terduga
simpatisan dan anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Dalam
keterangan, Minggu, Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti
menyatakan, delapan terduga teroris itu ditangkap di lokasi berbeda.
Pada Jumat, R dan YS ditangkap di Cilacap (Jawa Tengah), lalu Z
ditangkap di Tasikmalaya (Jawa Barat). Selanjutnya, Sabtu, di Sukoharjo
(Jateng), Satgasus Antiteror Polri menangkap AJ. Sementara itu, MKA, TP,
dan I ditangkap di Mojokerto, serta JA ditangkap di Gresik, Jawa Timur (Kompas, 21/12).
Di
Jawa Timur, mereka diamankan anggota Densus 88, Sabtu (19/12), dari
rumah di Kecamatan Trowulan dan Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto,
serta rumah di Jalan Empu Nala, Kota Mojokerto. Para terduga teroris itu
diketahui sebagai orang-orang yang berkedudukan tinggi di lingkungan
Jamaah Islamiyah (JI). Ketiganya bukan warga asli Mojokerto, melainkan
dari Jawa Tengah.
Salah satunya, Indra, yang tinggal di Jalan
Empu Nala, Mojokerto, mendapat tugas sebagai bagian TI (teknologi
informasi). Ia membuka usaha pijat sebagai kamuflase. Yang kedua, Teguh
alias Basuki, tinggal di Dusun Sambiroto, Desa Mlaten, Kecamatan Puri,
diketahui sebagai perakit senjata dan bom. Seorang lagi, Choirul
Anam alias Bravo, tinggal di Kecamatan Trowulan. "Bravo disebut
sebagai top leader JI cabang Al Qaeda di Asia Tenggara.
Mereka telah dimasukkan dalam DPO (daftar pencarian orang) oleh Tim
Densus 88 setahun lalu," kata Kapolres.
Ketiga anggota kelompok
JI ini diketahui sedang menyiapkan serangan ke sejumlah institusi
negara, termasuk Polda Metro Jaya di Jakarta dan gereja. Informasi
diketahui dari sadapan percakapan mereka di telepon. Dari rumah
kontrakan yang dikamuflase sebagai rumah pijat oleh Indra, tim Densus
88 mendapati sejumlah jeriken berisi cairan kimia, aneka buku bertema
radikalisme, dan file-file di dalam hard disk laptop komputer.
http://print.kompas.com/baca/2015/12/21/Terduga-Teroris-Mojokerto-Pemimpin-Penting-JI
No comments:
Post a Comment